Minggu, 04 Oktober 2009


BUKAN LOGO Dan Simbol Kita puja

namun apa yang kita imani

Allah, Tuhan, Sang Hyang Wdhi, Atau apapun itu sebutannya


Minggu, 23 Agustus 2009

ATHEIS

AKU BUKAN ATHEIS

Semenjak aku duduk di bangku TK, aku telah mendapat pendidikan agama yang sangat kuat. Orang tua, sekolah dan lingkungan telah mendidikku menjadi orang yang harus taat pada agama. Namun seiring berjalannya waktu yang aku lalui semuanya berubah dengan drastis. Semenjak aku duduk di bangku SMP telah muncul berbagai pertenyaan mendasar tentang agama. Banyak … banyak sekali pertanyaan mendasar yang muncul dalam otakku tentang arti hidup dan agama.
Semua orang pasti akan menyalahkanku. Bukan berarti aku orang yang tidak berTuhan, namun aku sering menanyakan Tuhan, Agama, dan Iman. Mereka bilang jangan engkau menanyakan Tuhanmu tapi imanilah Tuhanmu. Itusaja yang aku terima tanpa ada penjelasan logis tentang hal itu.
Dalam dunia yang penuh aturan ini kita manusia tidak dapat berbuat semaunya. Memang pada dasarnya manusia adalah mahkluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Namun manusia juga punya batasan kebersamaan. Mereka juga butuh prifasi untuk kehidupannya sendiri, itulah aturannya.
Kita tidak pernah akan tau apa yang terjadi di esok hari, mati-hidup memang tidak dapat ditebak. Kematian yang mengarah anara surga dan neraka itu kata agama belum tentu kita tau kepastian dari semua itu. Ya… kita harus mengimani itu, “agama yang mengatakan”. Bagaimana jika semua itu tidak benar? Kita kan mengikuti orang buta yang tak tau jalan entah kemana. Aturan inilah yang membelenggu kehidupan kita.
Tidak munafik aku sendiri mempercayai “sesuatu” yang membuatku ada, entah apun sebutannya Tuhan, Allah, Sang Hyang Widhi, atau apapun itu. Namun aku tidak yakin akan buku tebal tulisan manusia yang mereka bilang “Wahyu”. Buku yang sangat plin-plan. Suatu ketika “ia” berbicara jangan membunuh, suatu ketika “ia” berbicara membunuh itu sah bila membela buku itu “agama”. Konyol bagiku “dia” memberikan hal yang membingungkan bagi manusia, dan kita harus percaya begitu saja. Ada lagi “ia” berkata bahwa manusia pertama adalah Adam dan Hawa. Sedangkan menurut sejarah, manusia sudah ada beribu-ribu tahun sebelum Masehi. Dan buku ini muncul begitu saja setelah masehi, aneh bukan? Kalau memang “Tuhan “ memberikan Buku atran “Kitap suci” apapun sebutannya, kenapa tidak bareng sama manusia pertama saja. Jawabanya waktu itu manusia masih “teratur”. Pertanyaannya siapa yang mengatur, bagaimana aturannya, mengapa teratur, padahal buku aturannya (kitab) belum ada? Sedangkan sekarang telah banyak buku aturan (kitab) yang ada malah ketidak teraturan yang muncul semakin banyak. Banyaknya ketakutan akibat terror dimana-mana, banyaknya kelaparan akibat korupsi dimana-mana, banyaknya orang mati akibat perang dimana-mana. Apa tujuan buku itu? Jika pelanggaran karena aturan itu sendiri masih banyak terjadi.
Semua pertanyaan-pertanyaan tersebut memiliki makna yang mendalam. Namun karena aturan konyol itu manusia tidak diperbolehkan menanyakan semua itu. Karena apa? “ia” takut kebohongannya akan terbongkar.
Bagi ku kitab suci tidaklah beda dengan seonggok buku sejarah yang diagunggkan. Apa isinya? cerita-cerita masalalu yang isinya tentang perbuatan beberapa orang yang dianggap baik. Dan perlu di contoh, dilaksanakan oleh orang-orang sekarang. Satu lagi kebodohan manusia, harus meniru, mengikuti, dan meyakini perilaku orang purba, kuno yang kita anggap itu benar. Sedangkan kita semua sadar bagaimana jaman tersebut. Jaman yang penuh kekacauan, kondisi ekonomi yang amburadul, kondisi politik yang banyak perang, kondisi social yang jauh dari layak. Bedakan sekarang banyak kemajuan dimana-mana walaupun masih banyak orang yang miskin dan hidup susah. Namun kemiskinan dan kesusahan tersebut bukan karena dibuat namun memang harus ada. Suatu contoh tukang tambal ban yang hidup kurang layak, namun mereka memang harus menjadi tukang tambal ban, sebab apa jika ban kita bocor apa mau kita ambal sendiri? Dengan kata lain dengan kata lain jika semua kaya dan taka da yang mau menjadi tukang tambal ban, coba bayangkan aka nada berapa ratus orang yang akan jalankaki ketika ban mereka bocor.
Buku berisi dongeng yang disucikan. Berisi wahyu dari Allah mereka bilang. Darimana wahyu itu datang? Mimpi, semedi, meditasi? Ya kalau bisikan itu dari Allah, kalau dari setan? Atau bahkan hanya kebohongan orang tersebut untuk kepentingan pribadinya. Apakah tidak tambah menyesatkan?

BERSAMBUNG……….
SAMBUNGAN.....
Sebenarnya aku percaya akan suatu zat yang membuatku ada, namun aku tidak percaya akan agama. Agama itu racun, agama itu membuat perpecahan, agama itu memunculkan banyak konflik, agama itu melahirkan perbedaan. Itu yang terjadi sekarang, semua perbedaan, terror, perang dan bahkan semua konflik-konflik yang banyak muncul hampir semua dilandasi agama. Itulah kenyataan, bukan perdamaian yang terjadi karena agama. Bila perdamaian itu terjadi hanya kerena biar mereka yang beragama dibilang baik dan ingin menunjukkan pada duni “inilah aku orang yang beragama yang selalu hidup damai berdampingan”. Itu semua bohong belaka; padahal dalam hati kecil mereka berkata “kamu berbeda dengan aku”.
Jika kita lihat lebih jauh sejarah perkembangan agama maka kita akan dapat menemukan dari mana agama itu berasal. Aku akan mencoba memberi gambaran singkat akan munculnya agama;
Jauh sebelum agama muncul, orang berfikir bahwa ada sesuatu yang tidak mampu mereka pikirkan mereka menganggap benda-benda tertentu memiliki kekuatan diluar nalar mereka. Yang kemudian berkembang menjadi pendewaan terhadap benda-benda tertentu yang mereka anggap memiliki kekuatan misalnya matahari dengan dewa mataharinya, bumi dengan dewa bumi dan lain sebagainya, muncullah era dewa-dewa. Kemudian pikiran manusia berkembang lagi kearah yang lebih maju dengan menganggap Tuhan itu satu. Hingga sekarang manusia menganggap Tuhan satu. Dalam bahasa lainnya bias kita sebut animism-dinamisme-monotheisme. Namun perkembangan itu tidaklah sesimpel yang kita bayangkan.
Aku gambarkan perkembangan dari dewa-dewa menuju Tuhan satu. Manusia merasa perlu ada suatu titik magnet yang kuat dan dapat membuat semua orang yakin. Pada awalnya zaman dewa-dewa manusia mengenal banyak dewa namun mereka merasa bahwa ternyata ada lagi satu kekuatan yang mengendalikan dan mengatur para dewa tersebut, mereka berfikir kepada siapa dewa-dewa tersebut bertanggungjawab?. Akhirnya muncul pemikiiran bahwa ada suatu zat yang lebih tinggi kedudukannya dari dewa-dewa tersebut, yang kemudian mereka sebut “TUHAN”. Itu sejarah munculnya “Tuhan”. Semua hasil dari pikiran manusia yang menganggap ada kekuatan lain yang mengendalikan dunia ini.
Lain ceritanya dengan sejarah munculnya agama. Singkat saja agama muncul karena adanya seseorang yang memberi ajaran “baik” dan diikuti oleh banyak orang. Orang tersebut anggaplah sebagai guru. Dalam masa hidupnya banyak keajaiban dan perbuatan diluar nalar manusia yang dilakukan oleh sang guru, misalnya menyembuhkan orang sakit (tabib kale dia he..he…), membuat hujan turun saat kemarau (pawang hujan kaleeee), dan buanyak banget yang sang guru lakukan hinnga murid-murinya terkagum-kagum. Dan entah untuk tujuan apa sang guru bilang apa yang ia lakukan adalah mukjizat dari sang pencipta yang ia berinama Allah. Bahkan banyak wahyu-wahyu yang diterima sang guru dari Allahnya tersebut yang ditanamkan pada murid-muridnya. Hingga akhirnya sang guru meninggal tanpa meninggalkan warisan apapun pada murid-muridnya. Ia hanya meninggalkan ajaran yang dicatat dan dipahami sendiri dengan pemahaman yang berbeda-beda lewat pikiran murid-muridnya. Dan entah untuk tujuan apa pula setelah lama meninggalnya sang guru murid-muridnya mulai berfikir “ajaran-ajaran sang guru baik untuk kehidupan manusia” akhirnya mereka sepakat untuk membukukan semua ajaran-ajaran sangguru untuk manusia seluruh bumi. Yang akhirnya muncullah “kitab suci” yang berisi cerita-cerita masa lalu kegiatan sang guru dan ajaran-ajaranya.
Banyak yang berdalih bahwa buku itu pemberian Allah. Atas dasar “wahyu”. Pertanyaan yang terbesar dalam hatiku, kalau itu wahyu tidak menjadi soal, namun jika itu hasil pemikiran sang guru dengan bisikan-bisikan gaibnya yang tidak pernah jelas asalnya, lalu bagaimana????!!! Kemudian banyak lagi pertayaan yang muncul, dalam buku itu dikatakan bahwa manusia pertama adalah adam dan hawa kenapa Allah tidak menitpkan saja langsung pada mereka ‘hei adam ini Aku beri buku pedoman untuk kau sebarkan pada semua jenismu dan keturunanmu’
Jawaban yang jelas adalah Allah tidak pernah menulis buku apapun. Karena Allah bukan “fisik, jasad, dan bukan wujud”. Saran aku bagi orang-orang yang beragama mengertilah bahwa semangka itu merah warnanya bukan hijau, memang hijau warna kulitnya tapi siapa yang tau merah warnanya jika kita tidak membukanya. Seperti itulah gambaran sebagian besar orang beragama hanya tau teks booknya tanpa tau makna dari teks tersebut. Manusia diberi otak untuk berfikir jangan kamu biarkan fikiranmu diam dan menerima kebodohan belaka, tapi berfikirlah wahai orang-orang malas.
Sebagian besar isi dalam kitab suci hanya bercerita tentang kejadian, perbuatan pada masa zaman yang tidak jelas bentuknya (social, ekonomi, politik yang tidak pernah kita lihat dan rasakan). Semua keadaan yang tergambar kia hanya baca dan bukan munafik kita mencoba berfantasi untuk masuk dan rasakan pada zaman itu, tanpa menyadari bahwa kita telah hidup di zaman yang berbeda.
BERSAMBUNG……..

Jumat, 21 Agustus 2009

manusia emang sulit dimengerti

WANITA MEMANG SUSAH DIBUAT "BAHAGIA"
Jika dikatakan cantik dikira menggoda ,
jika dibilang jelek di sangka menghina..
Bila dibilang lemah dia protes,
bila dibilang perkasa dia nangis .

Maunya emansipasi, tapi disuruh benerin genteng, nolak
(sambil ngomel masa disamakan dengan cowok)

Maunya emansipasi, tapi disuruh berdiri di bis malah cemberut
(sambil ngomel,Egois amat sih cowok ini tidak punya perasaan)

Jika di tanyakan siapa yang paling di banggakan, kebanyakan bilang Ibunya ,
tapi kenapa ya ..... lebih bangga jadi wanita karir,
padahal ibunya adalah ibu rumah tangga

Bila kesalahannya diingatkankan,
mukanya merah..
bila di ajari mukanya merah,
bila di sanjung mukanya merah
jika marah mukanya merah,kok sama
semua ? bingung !!

Di tanya ya atau tidak, jawabnya diam;
ditanya tidak atau ya, jawabnya diam;
ditanya ya atau ya, jawabnya :diam,
ditanya tidak atau tidak, jawabnya ; diam,
ketika didiamkan malah marah
(repot kita disuruh jadi dukun yang bisa nebak jawabannya).

Di bilang ceriwis marah,
dibilang berisik ngambek,
dibilang banyak mulut tersinggung,

tapi kalau dibilang S u p e l
wadow seneng banget...padahal sama saja maksudnya.

Dibilang gemuk engga senang
padahal maksud kita sehat gitu lho

dibilang kurus malah senang

padahal maksud kita "kenapa elho jadi begini !!!"

Itulah WANITA makin kita bingung makin senang DIA !


Pria itu memang susah...

Jika kamu memperlakukannya dengan baik, dia pikir kamu jatuh cinta
padanya......... Jika tidak, kamu akan dibilang sombong.

Jika kamu berpakaian bagus, dia pikir kamu sedang mencoba untuk
menggodanya. Jika tidak, dia bilang kamu kampungan.

Jika kamu berdebat dengannya, dia bilang kamu keras kepala.
Jika kamu tetap diam, dia bilang kamu nggak punya otak.

Jika kamu lebih pintar dari pada dia, dia akan kehilangan muka..
Jika dia yang lebih pintar, dia bilang dia paling hebat.

Jika kamu tidak cinta padanya, dia akan mencoba mendapatkanmu.
Jika kamu mencintainya, dia akan mencoba untuk meninggalkanmu.

Jika kamu beritahu dia masalah mu, dia bilang kamu menyusahkan.
Jika tidak, dia bilang kamu tidak mempercayai mereka.

Jika kamu cerewet pada dia, kamu dibilang seperti seorang pengasuh
baginya. Tapi jika dia yang cerewet ke kamu, itu karena dia perhatian.

Jika kamu langgar janji kamu, kamu tidak bisa dipercaya.
Jika dia yang ingkari janjinya, dia melakukannya karena terpaksa.

Jika kamu merokok, kamu adalah cewek liar !
Tapi kalo dia yang merokok, dia adalah seorang gentleman, wuiihh..!

Jika kamu menyakitinya, kamu dibilang perempuan kejam..
Tapi jika dia yang menyakitimu, itu karena kamu terlalu sensitif dan
terlalu sulit untuk dibuat bahagia !!!!!